Karawangplus.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menetapkan upah minimum kota/kabupaten (UMK) di Provinsi Jawa Barat 2021. Hal tersebut tercantum dalam Keputusan Gubernur Jabar No 561/Kep.774-Yanbangsos/2020 tentang UMK di Daerah Prov Jabar Tahun 2021.
“Dalam kondisi perekonomian dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi hak pekerja/buruh termasuk dalam pembayaran upah dalam rangka memberikan perlindungan dan kelangsungan bekerja bagi pekerja/buruh serta menjaga kelangsungan usaha perlu dilakukan penyesuaian terhadap penetapan upah minimun pada situasi pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19,” ujar Ridwan Kamil.
Adapun besaran UMK di Prov Jabar 2021 paling tinggi ditempati Kabupaten Karawang dengan besaran Rp 4.798.312 dan terendah ditempati Kota Banjar Rp 1.831.884.
Berikut daftar lengkapnya:
1. Kabupaten Karawang Rp 4.798.312
2. Kota Bekasi Rp 4.782.935
3. Kabupaten Bekasi Rp 4.791.843
4. Kota Depok Rp 4.339.514
5. Kota Bogor Rp 4.169.806
6. Kabupaten Bogor Rp 4.217.206
7. Kabupaten Purwakarta Rp. 4.173.568
8. Kota Bandung Rp 3.742.276
9. Kabupaten Bandung Barat Rp 3.248.283
10. Kabupaten Sumedang Rp 3.41.929
11. Kabupaten Bandung Rp 3.241.929
12. Kota Cimahi Rp 3.241.929
13. Kabupaten Sukabumi Rp 3.125.444
14. Kabupaten Subang Rp 3.064.218
15. Kabupaten Cianjur Rp 2.5234.798
16. Kota Sukabumi Rp 2.530.182
17. Kabupaten Indramayu Rp 2.373.073
18. Kota Tasikmalaya Rp 2.264.093
19. Kabupaten Tasikmalaya Rp 2.251.787
18. Kota Tasikmalaya Rp 2.264.093
19. Kabupaten Tasikmalaya Rp 2.251.787
22. Kabupaten Garut Rp. 1.961.085
23. Kabupaten Majalengka Rp. 2.009.000
24. Kabupaten Kuningan Rp. 1.882.642
25. Kabupaten Ciamis Rp 1.880.654
26. Kabupaten Pangandaran Rp. 1.860.591
27. Kota Banjar Rp 1.831.884
25. Kabupaten Ciamis Rp 1.880.654
26. Kabupaten Pangandaran Rp. 1.860.591
27. Kota Banjar Rp 1.831.884
“UMK ini mulai dibayarkan 1 Januari 2021,” tutur dia.
Pengusaha yang telah membayar upah lebih tinggi dari ketentuan, dilarang mengurangi atau menurunkan upah pekerjanya, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagi kabupaten yang tidak menaikan UMK, dibuka peluang untuk melakukan evaluasi besaran upah minumum pada semester pertama berdasarkan data kondisi perekonomian triwulan kesatu dan triwulan kedua tahun 2021 berdasarkan data yang dikeluarkan lembaga berwenang di bidang statistik.
(redaksi)