Karawangplus.com – Heboh kartu kampanye paslon untuk guru ngaji yang menuai kontroversi ditanggapi oleh kalangan pondok pesantren. Menurut mereka, selama ini insentif guru ngaji, guru DTA, TPQ dll sudah berjalan dengan baik dan mengalami kenaikan sejak 2015.
Ajengan Muhammad Maki Al Bukhori, pimpinan pondok pesantren Al-Makiyah Sumurgede Cilamaya Kulon menilai bahwa program bantuan keuangan untuk guru ngaji sudah baik. “Dari 2015 sudah jalan dan tidak ada masalah apapun. Mereka senang karena nominalnya naik,” kata dia.
Program insentif guru ngaji yang sudah direalisasikan Cellica sejak 2015 lalu dianggap lebih konkret dan simpel. “Guru ngaji cukup ngambil honor pakai KTP. Jadi tidak ada popolitikan, mau dukung Cellica atau tidak, mereka tetap dapat. Program insentif guru ngaji yang sudah direalisasikan Cellica sejak 2015 jauh lebih konkret bukan sebatas janji. Honornya naik sampai Rp1,2 juta,” ujar dia.
Dia juga enggan terpukau dengan program kartu kampanye yang dianggapnya baru sebatas wacana dan janji. “Saya mah pilih yang sudah berbuat dan sudah terbukti dan dirasakan manfaatnya bagi guru ngaji,” tutupnya. (redaksi)