Karawangplus.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karawang memiliki permasalahan utang obat – obatan hingga mencapai Rp. 7 Miliar di tahun 2017.
“Tahun kemarin (2017) kita masih punya utang obat masih sekitar Rp. 7 Miliaran,” ujar Direktur Utama RSUD Karawang Asep Hidayat Lukman saat berbincang – bincang dengan Karawangplus.com, Senin (8/1).
Akibat tunggakan obat ini, kata Asep dapat mempengaruhi pelayanan rumah sakit. Karena, pihak penyedia obat tidak akan mengirim obat jika rumah sakit sudah menunggak selama 2 bulan.
“Tentu ini ngaruh kepada pelayanan, sempat kekurangan obat. Kalau dua bulan gak bayar obat itu tidak boleh order lagi. Kemarin solusinya kita cari pihak ketiga yang lain,” beber Asep.
Disamping itu, selama 2017 RSUD karawang berhasil menggali pendapatan hingga mencapai Rp. 172 Miliar dari target awal yang hanya Rp. 161 Miliar. “Kalau pendapatan kita sudah mencapai target hingga 107 persen,”papar dia.
Lalu kenapa RSUD Karawang masih memiliki utang?, Asep mengaku masih memperioritaskan untuk membayar gaji dokter dan perawat. “Pembayaran kita utamakan insentif dokter dan perawat, baru ke pihak ketiga obat dan alkes,” tandasnya.