Karawangplus.com – Rangkaian acara Hari Jadi Karawang Karawang tahun ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Salah satu acara yang ditunggu – tunggu adalah do’a bersama masyarakat karawang untuk kedamaian Indonesia.
Ribuan jamaah Ahbaburrosul tumplek di lapang Galuh Mas Telukjambe Timur, Rabu (12/9/2018) malam, mereka sholawat dan berdoa bersama, Doa Cinta untuk Bangsa, dipimpin Sayyid Seif Alwi Ba’Alawi dan Maulana Habib Luthfi Bin Yahya.
Dalam tausiyahnya, Pimpinan Majelis Ahbaburrosul Indonesia, Sayyid Seif Alwi Ba’Alawi menegaskan, bendera merah putih tidak pernah menganggu iman seorang muslim, justru merah putih ini berkibar di Indonesia sebagai hasil darah juang para syuhada yang gugur di medan peperangan melawan penjajah.
“Kita ingin damai dan menjadi negeri yang berdaulat, kita akan tegar menghadapi apapun yang terjadi dan kita akan mencegah siapapun yang merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tandasnya, menggebu.
Dia mencontohkan, Negara Suriah penduduknya muslim, pemimpinnya muslim tetapi hancur akibat peperangan, maka kejadian di Suriah jangan pernah terjadi di Indonesia. Untuk itu, muslim di Indonesia harus bersatu dengan tetap menjaga toleransi suku dan agama, agar bangsa ini menjadi kuat dan tidak terpecah belah.
“Jangan berbuat makar di Indonesia, sebab Indonesia adalah negerinya para wali dan santri, jangan biarkan negara kita hancur seperti Suriah. Saya harap, Indonesia menjadi simbol kedamaian dunia,” jelasnya.
Sementara itu, Rais Aam Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al Mu-Tabarah An-Nahdiyyah, Maulana Habib Luthfi Bin Yahya menegaskan dalam tausiyahnya, Doa Cinta Untuk Bangsa ini memang sudah menjadi kewajiban bagi anak bangsa dari Sabang hingga Merauke, ini menunjukan kekuatan yang luar biasa untuk Indonesia.
“Doa bersama ini menunjukan secara nasional, bahwa kami bangsa yang tidak mudah dipecah belah, walaupun beda agama, politik dan pilihan,” ujarnya.
Kata dia, partai boleh banyak, golongan boleh banyak, tapi Indonesia hanya satu, untuk itu bangsa ini tidak boleh terprovokasi. Maka di tiap rumah, harus ada tulisan tiga kata, yaitu Kami Bangga Menjadi Bangsa Indonesia, Kami Bangga Menjadi Anak Indonesia dan NKRI Harga Mati Bagi Kami Bukan Basa-basi.
“Jika semua orang berpandangan berasal dari nasab yang sama, kita adalah keturunan Nabi Adam, maka tidak akan pernah terjadi peperangan dan perpecahan, kita semua saudara,” tandasnya.
Doa Cinta Untuk Bangsa ini dihadiri jamaah Majelis Ahbaburrosul dari beberapa daerah, hadir juga Muspida Karawang. Pada kesempatan bicara, Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana mengatakan, doa bersama ini menjadi akan menjadi rangkaian acara Hari Jadi Karawang ke-385, dia sengaja mewajibkan semua pejabat daerah hadir dalam doa bersama ini.