Gelar Bimbingan Teknis, Disparbud Karawang Siapkan Strategi Dongkrak Daya Tarik Wisata

Karawangplus.com – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Karawang menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Pengembangan Destinasi Wisata, Kamis, 2 Oktober 2025 di Resto Sindang Reret.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores sekaligus mantan Kepala Disparbud Banyuwangi, Dwi Marhaen Yono, yang berbagi pengalaman terkait strategi pengembangan pariwisata berbasis potensi daerah. Hadir pula berbagai pelaku pariwisata, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), akademisi, hingga perwakilan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

Kepala Disparbud Karawang, Abas Sudrajat mengatakan, Bimtek ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pelaku pariwisata lokal. Pihaknya ingin desa-desa wisata di Karawang bisa naik kelas dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

“Karawang memiliki potensi lengkap, mulai dari pegunungan, persawahan, hingga pesisir pantai. Tinggal bagaimana kita melakukan pemetaan, pengelolaan, dan promosi agar desa wisata semakin berkembang,” ujar Abas.

Abas mencontohkan Banyuwangi yang sukses bertransformasi menjadi daerah tujuan wisata karena konsistensi, komitmen, serta kolaborasi lintas perangkat daerah.

“Itu yang ingin kita terapkan di Karawang. Pariwisata tidak hanya tanggung jawab Disparbud, tapi semua perangkat daerah harus punya peran,” ungkapnya.

Disparbud menargetkan penambahan desa wisata baru pada 2026. Saat ini Karawang memiliki delapan desa wisata, salah satunya Desa Pangulah Utara dengan Situ Darwin yang belum lama ini meraih predikat terbaik kedua tingkat Jawa Barat pada ajang Hari Pariwisata Dunia.

“Prestasi itu menjadi kebanggaan dan motivasi bagi kita untuk terus mengembangkan destinasi baru. Bahkan Bupati sudah menyatakan siap mendukung, termasuk menambah anggaran khusus untuk pariwisata dan UMKM,” imbuhnya.

Selain fokus pada desa wisata, Abas juga tengah menyiapkan strategi event pariwisata berskala besar dengan konsep Meeting (Pertemuan), Incentive (Insentif), Convention (Konvensi), and Exhibition (Pameran) atau kerap dikenal konsep MICE.

Langkah ini diharapkan mampu menarik lebih banyak kunjungan wisatawan ke Karawang dan memberikan dampak ekonomi bagi pelaku usaha lokal.

Sebagai bagian dari branding, Disparbud juga melakukan rebranding website resmi Disparbud dengan nama Pesona Karawang, yang ke depan akan dilengkapi layanan pemesanan hotel hingga informasi destinasi. Selain itu, saat ini Abas juga tengah menyusun rencana paket travel wisata.

“Ini baru awal, membangun pariwisata tidak bisa instan. Tapi kalau pijakannya sudah kuat, kita optimistis Karawang bisa berkembang menjadi daerah tujuan wisata unggulan di Jawa Barat,” tukasnya.

Sementara itu, Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores, Dwi Marhaen Yono menegaskan, dengan segala potensi yang ada, Karawang harus memiliki magnet kuat agar dapat menarik para wisatawan untuk memilih Karawang sebagai destinasi utama.

“Kalau saya lihat Karawang saat ini masih belum memiliki magnet yang kuat. Kalau ingin memiliki itu caranya harus memenuhi Sapta Pesona yang terdiri dari tujuh unsur, yaitu Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah, dan Kenangan,” jelas Dwi.

Menurutnya, Karawang saat ini cukup memiliki potensi wisata seperti Desa Wisata, wisata pantai, wisata pegunungan, hingga wisata urban yang potensial.

“Hanya saja tadi, kalau belum memiliki magnet yang kuat semua potensi wisata yang ada tidak akan maksimal,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Disparbud Karawang, Lusi Asela menambahkan, pihaknya akan terus mendorong desa-desa wisata agar mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki.

“Kami fokus melakukan pendampingan, mulai dari penguatan kelembagaan Pokdarwis, peningkatan kualitas SDM, hingga promosi digital. Harapannya desa wisata di Karawang bukan hanya dikenal secara lokal, tapi juga bisa menembus pasar nasional bahkan internasional,” ucap Lusi.

Lusi menegaskan, pengembangan destinasi wisata di Karawang bukan hanya soal daya tarik wisata, tetapi juga harus ditopang kesiapan infrastruktur dan kualitas layanan.

“Kalau ekosistemnya kuat, otomatis wisatawan akan merasa nyaman dan kembali lagi. Itu yang ingin kami bangun bersama-sama,” tandasnya.

Check Also

PUPR Karawang Kebut Jembatan Ciselang, Targetkan Selesai Tahun 2025 Dengan Anggaran Rp10 Miliar

Karawangplus.com – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mematangkan rencana penyelesaian pembangunan Jembatan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.