Tidak Percaya Kinerja Jaksa, Mahasiswa Bakal Lapor ke Kejaksaan Agung

acheter diurin Karawangplus.com – Masyarakat meminta kepada Kejaksaan Agung Republik Indonesia agar turun tangan melakukan pengawasan terhadap sejumlah perkara dugaan korupsi yang saat ini tengah ditangani oleh Kejaksaan Negeri Karawang. Hal tersebut penting dilakukan mengingat saat ini tingkat kepercayaan publik terhadap agenda penyidikan dalam upaya penindakan dan penuntasan sejumlah perkara korupsi di Kabupaten Karawang sudah memasuki fase kritis.

Penelusuran karawangplus.com, sejumlah elemen sosial, akademisi, aktifis anti korupsi, bahkan hingga masyarakat biasa menilai bahwa kinerja penuntasan perkara dugaan korupsi di Kabupaten Karawang dapat dikatakan bertolak belakang dengan slogan pemerintah yang menyatakan perang terhadap korupsi.

Mandeknya beberapa perkara korupsi, hilangnya tindaklanjut perkara korupsi, masih banyaknya tersangka, bahkan terdakwa korupsi yang masih berkeliaran, penuntasan sejumlah perkara secara tidak utuh akibat adanya upaya tebang pilih seolah menjadi indikator kuat bahwa kinerja penuntasan perkara korupsi oleh Kejaksaan Negeri Karawang memang layak untuk diawasi.

Riyant, sapaan akrab Supriyanto, salah satu mahasiswa program studi ilmu hukum pada salah satu perguruan tinggi di Karawang menuturkan, dirinya merasa prihatin atas upaya penindakan dan penuntasan sejumlah perkara korupsi di Karawang. Menurutnya, saat ini upaya pemberantasan korupsi di wilayah hukum Karawang sudah masuk fase kritis.

“Kami akan melakukan kajian terkait penanganan perkara korupsi yang dilakukan oleh penyidik Kejaksaan Negeri Karawang. Kami akan melaporkan, dan meminta kepada Kejaksaan Agung RI untuk melakukan pengawasan dengan permintaan peninjauan ulang sejumlah berkas perkara korupsi, baik yang sudah berkekuatan hukum tetap maupun perkara yang masih berjalan,” ungkap Riyant kepada karawangplus.com Minggu, (15/5) malam.

Menurut Riyant, selain lamban dalam menuntaskan sebuah perkara korupsi, Kejaksaan Negeri Karawang juga terkesan mengistimewakan sejumlah pihak yang diduga terlibat dalam sejumlah perkara korupsi. Meski penyidik bisa berdalih, namun dirinya mengingatkan agar penyidik jangan terus-terusan berasumsi bahwa masyarakat di Karawang ini tidak banyak yang paham dengan mekanisme hukum terkait penanganan perkara korupsi.

“Tidak usah jauh-jauh, saya sudah berkomunikasi dengan sejumlah elemen kampus di beberapa kabupaten tetangga untuk mendapatkan perbandingan. Ternyata, penanganan perkara korupsi di Kabupaten Karawang memang sangat luar biasa. Misalnya, masih banyak para tersangka, bahkan terdakwa korupsi yang masih bebas berkeliaran. Itu memang kewenangan penuntut atau majelis hakim untuk tidak menahan tersangka, namun dimana rasa keadilan. Dimana komitmen pemerintah yang menyatakan perang terhadap korupsi?,” tanya Riyant.

Salah satu contoh, kata Riyant, bebasnya salah satu pejabat RSUD Karawang pada dakwaan dugaan korupsi pengadaan genset, berapa besar potensi kerugian keuangan negara yang timbul berdasarkan keterangan ahli yang diturunkan oleh penyelidik saat plafon gedung paripurna ambruk beberapa waktu lalu. Kemudian terdengar kabar kalau terpidana Tri Hermawan menerima transfer saat pelaksanaan kegiatan DED gedung dewan, hal tersebut menurut Riyant merupakan salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dan dijelaskan pihak Kejaksaan Negeri Karawang kepada masyarakat.

“Sampai sekarang saya masih belum mendapatkan informasi terkait upaya hukum penuntut atas putusan majelis hakim pengadilan tipikor yang membebaskan terdakwa Hasan Permana selaku pejabat pembuat komitmen pada perkara genset. Katanya kasasi, tapi kita buka di web MA belum ada. Atau kita akan check langsung nanti kesana,” jelas Riyant.

Riyant berharap, pihak Kejaksaan Agung Republik Indonesia bisa menindaklanjuti permohonan masyarakat agar tingkat kepercayaan masyarakat terhadap komitmen pemberantasan korupsi khususnya di Kabupaten Karawang bisa kembali terangkat.

“Di Kejaksaan Agung kan ada Jaksa Agung, ada Jaksa Agung Muda Pengawasan. Nanti kita datangi resmi agar mereka mau menerima kajian yang akan kami buat terkait fenomena hukum penanganan perkara korupsi khusus di kejaksaan Karawang,” pungkas Riyant. (K+1)

Profil

Tidak Percaya Kinerja Jaksa, Mahasiswa Bakal Lapor ke Kejaksaan Agung

By Admin KarawangPlus

May 15, 2016