Karawangplus.com – Upaya meningkatkan produksi perikanan budidaya tambak, Dinas Perikanan Kabupaten Karawang melakukan sejumlah perbaikan irigasi melalui program kegiatan Pengembangan Pengelolaan Irigasi Partisipatif (PITAF).
Potensi perikanan di Kabupaten Karawang cukup besar, salah satunya adalah potensi perikanan budidaya di tambak dengan potensi tambak yang dimiliki + 14.411,30 hektar. Dalam rangka mendukung RPJMD Tahun 2016-2021, khusunya misi ke-2 yaitu Mewujudkan Kabupaten Karawang Yang Berdaya Saing, Dinas Perikanan Kabupaten Karawang diberi tugas untuk meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan.
Dalam rangka meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan tersebut salah satu caranya adalah dengan meningkatkan produksi perikanan budidaya di tambak. Pada tahun 2019 target produksi perikanan budidaya di tambak adalah 40.701,82 ton.
Nah, salah satu faktor yang sangat penting dalam proses budidaya adalah ketersediaan pasokan air. Fungsi saluran air tambak yaitu untuk mensuplai air dari luar untuk meregenerasi perairan dan proses-proses yang terjadi didalamnya agar bersifat dinamis dan memberikan suasana nyaman bagi ikan yang hidup diperairan tersebut.
Siarkulasi air tambak dapat diartikan sebagai proses penggantian air didalam tambak dengan cara membuang sebagian air tambak melalui saluran pembuangan untuk digantikan dengan air baru yang dimasukkan melalui saluran pemasukkan.
Dengan kondisi saluran tambak yang baik maka proses budidaya dapat berjalan dengan baik dan hasil yang didapat oleh pembudidaya ikan bisa maksimal guna meningkatkan nilai produksi dari perikanan budidaya.
Dinas Perikanan Kabupaten Karawang pada 2019 melakukan perbaikan saluran tambak yang mengikutsertakan pastisipasi pemilik tambak melalui kegiatan Pengembangan Pengelolaan Irigasi Partisipatif (PITAF) di Desa Karya Bhakti Kecamatan Batujaya dan Desa Tambaksari Kecamatan Tirtajaya.
“Dengan program ini, produksi budidaya tambak kita meningkat,” ujar Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Karawang Hendro Subroto.